Meningkatkan Kesehatan dan Tumbuh Kembang Anak SD
Anak usia sekolah dasar (SD) perlu pengawasan kesehatan/tumbuh kembang yang teratur, karena 5-6 hari seminggu mereka pulang dan pergi ke sekolah melewati berbagai macam kondisi lalu lintas dan lingkungan, polusi, sumber penyakit, bergaul erat dengan banyak anak. Sehingga, mereka rawan tertular berbagai penyakit, kecelakaan, polusi, bahkan rawan masalah psikososial, seperti pemalakan, perkelahian, narkoba, VCD porno, dan sebagainya.
Sementara di sekolah, otak mereka dituntut bekerja keras untuk berkonsentrasi menghafal, berpikir, mencerna, memahami, dan memecahkan masalah. Di rumah, mereka harus mengerjakan berbagai tugas sekolah dan rumah tangga, namun ingin juga bermain dan bersenang-senang.
Idealnya, kesehatan dan tumbuh kembang mereka memang dipantau oleh program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah). Tetapi, karena berbagai keterbatasan, maka kegiatan UKS belum mampu melaksanakannya. Sebab itu, orang tua harus waspada dan cermat mengamati kesehatan dan tumbuh kembang mereka. Agar mereka selalu sehat dan tumbuh kembang optimal maka harus dicukupi kebutuhan fisik dan psikososialnya. Kebutuhan fisik yang penting, antara lain gizi cukup, imunisasi, kebersihan tangan, badan, lingkungan, menghindari jajan, dan pencegahan kecelakaan. Kebutuhan psikososial yang penting, terutama rasa nyaman dan aman sejak di rumah, di jalan, dan di sekolah, dibimbing, diberi kesempatan mencoba dan mengemukakan pendapatnya, dibantu dan dihargai.
Agar kebutuhan gizinya terpenuhi maka sebelum berangkat sekolah anak makan yang cukup dan dibawakan bekal makanan untuk dimakan ketika istirahat. Kerja keras otak membutuhkan banyak kalori, protein, lemak, vitamin, dan mineral, agar mampu menerima, mencerna, mengerti, dan menyimpan pelajaran di otaknya. Bila makanannya kurang bervariasi, maka perlu diberi tambahan vitamin dan mineral agar kebutuhannya tercukupi. Zat-zat gizi tersebut diperlukan pula untuk pertumbuhan dan aktivitas fisiknya sehari-hari.
Hati-hati jajan di sekolah, terutama makanan yang tidak dimasak mendidih, seperti gado-gado, rujak, buah, dan es. Penularan penyakit bisa juga dari alat makanan (gelas, piring, sendok), air untuk mencuci alat makan, atau dari tangan yang tercemar kuman.
Oleh karena itu, warung di sekolah sebaiknya diawasi kebersihannya.
Imunisasi
Pencegahan penyakit yang paling efektif adalah dengan imunisasi. Bila imunisasi balita belum lengkap, sebaiknya segera dilengkapi ketika masuk SD. Tuberkulosis, difteri, batuk rejan, tetanus, campak, demam tifoid, hepatitis A, dan cacar air. Penyakit lain yang sering ditularkan di sekolah, tetapi tidak dapat dicegah dengan imunisasi, antara lain batuk, pilek, mencret, demam berdarah, penyakit mulut tangan, dan kaki. Cara pencegahan lain, biasakan membawa makanan dan minumam dari rumah. Kalau jajan pilih makanan yang dimasak mendidih, air minum kemasan, mencuci tangan setelah keluar dari toilet dan sebelum makan, menutup hidung dan mulut bila dekat orang sedang batuk atau bersin.
Untuk mencegah kecelakaan, hati-hati berjalan di tepi jalan raya, ketika menyebrang jalan, jangan bermain-main atau berlari-lari di tepi jalan raya, lebih baik jangan bersepeda di jalan raya yang lalu lintasnya cepat dan ramai, jangan memanjat pohon, bermain api, petasan, benda tajam.
Untuk mencukupi kebutuhan psikososial, suasana di rumah dan disekolah harus menimbulkan rasa aman, nyaman, gembira; memberi kesempatan anak menyatakan pendapat, memberi contoh-contoh cara berpikir, berbicara, dan bertingkah laku yang baik dan benar, menciptakan suasana yang mendorong anak untuk belajar dan mengerjakan tugas sekolah dengan waktu belajar anak, sehingga anak dapat memusatkan perhatian pada tugas sekolah dan rumah tangga.
Setelah selesai berilah kesempatan anak bermain untuk mengembangkan minat dan kreativitasnya. Bila semua kebutuhan fisik dan psikososial tersebut di atas tercukupi maka anak akan selalu sehat dan tumbuh kembang optimal serta dapat mencerna pelajaran dengan baik.
0 Response to "Meningkatkan Kesehatan dan Tumbuh Kembang Anak"